Kaltim Siaga Hadapi Curah Hujan Tinggi, BPBD: Personel dan Alat Penyelamat Standby

- Kaltim
  • Bagikan
siaga bencana
Ilustrasi

HERALDKALTIM, SAMARINDA—Langit Maret menggantung berat di atas Kalimantan Timur. Awan kelabu menampung beban curah hujan yang diprediksi kian meningkat. Di bawahnya, pemerintah daerah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim telah menerima peringatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB): provinsi ini masuk dalam daftar lima daerah dengan potensi banjir tinggi. Selain Kaltim, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua juga bersiap menghadapi ancaman yang sama.

“Iya, bulan Maret ini curah hujan diprediksi meningkat. Beberapa wilayah sudah terdampak, seperti Balikpapan yang sempat tergenang beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agustianur, Selasa, 11 Maret 2025.

Banjir yang sempat merendam rumah-rumah di Balikpapan menjadi pengingat betapa hujan bukan sekadar rintik di jendela. Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Barat kini berada dalam atensi penuh.

BPBD tak tinggal diam. Armada siaga, dari truk penyelamat hingga perahu karet, sudah dalam kondisi siap pakai. Tenda bencana berdiri di lokasi-lokasi strategis. Petugas kebencanaan disiagakan di seluruh kabupaten/kota, bahkan di tengah bulan suci Ramadan.

“Kami terus memantau dan merespons laporan dari BNPB serta BMKG. Masyarakat juga harus aktif melaporkan jika ada potensi bencana di daerahnya,” imbuh Agustianur.

Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah. Warga diminta turut serta, mengenali tanda-tanda bencana, menjaga saluran air tetap bersih, dan segera melapor jika ada indikasi banjir atau longsor.

Hujan mungkin turun tanpa bisa dicegah, tapi dampaknya bisa diminimalisir. Kaltim bersiap, berjaga dalam kewaspadaan, memastikan air yang jatuh dari langit tak berubah menjadi malapetaka. (*)

  • Bagikan