Janji Cairkan Serdos dan Tukin, Mendikti Tegaskan Tak Ada Kenaikan UKT

- Nasional
  • Bagikan
Ilustrasi

HERALDKALTIM, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto, memastikan tunjangan kinerja (tukin) dan tunjangan sertifikasi dosen (serdos) akan segera cair pada tahun 2025. Kepastian ini disampaikan Brian dalam rapat kerja tertutup bersama Komisi X DPR RI yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2025 lalu.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan bahwa Brian Yuliarto telah menyatakan komitmennya untuk membayar tukin dosen serta menjamin bahwa bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) tidak akan mengalami pemotongan. Dengan demikian, Lalu berharap tidak akan ada kenaikan biaya kuliah tunggal (UKT).

“Pada prinsipnya, barusan beliau (Brian Yuliarto) sudah sepakat dan berkomitmen untuk membayar tukin tahun 2025 termasuk serdos (sertifikasi dosen). BOPTN juga tidak akan diturunkan dan akan mengikuti hasil dari rapat kerja kami,” ujar Lalu kepada wartawan.

Rapat yang digelar secara tertutup ini, menurut Lalu, bertujuan untuk membahas sejumlah keputusan yang masih harus dikomunikasikan dengan pihak Istana sebelum diumumkan secara resmi ke publik. Salah satu poin krusial adalah terkait efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Komisi X mendorong agar efisiensi anggaran yang semula mencapai Rp14 triliun dapat ditekan hingga Rp6,17 triliun.

“Kenapa tertutup? Karena ada kebijakan-kebijakan yang masih dikomunikasikan dengan pihak Istana dan belum bisa diumumkan secara resmi ke publik. Contohnya pengurangan BOPTN, tunjangan kinerja, serta anggaran untuk sertifikasi dosen,” jelas Lalu.

Selain itu, Brian Yuliarto juga berkomitmen untuk tidak menaikkan UKT di perguruan tinggi negeri. Komisi X DPR menegaskan perlunya usulan anggaran tambahan agar pencairan tukin dosen bisa direalisasikan tanpa mempengaruhi anggaran lainnya.

“Kami mendorong turun sampai ketemu angka Rp6,17 triliun, dari Rp14 triliun. Di situ belum termasuk anggaran tunjangan kinerja dosen. Nah bagaimana caranya untuk membayar 2025? Kami Komisi X meminta Mendikti Saintek yang baru untuk mengusulkan anggaran biaya tambahan,” tutur Lalu.

Rapat ini juga menjadi ajang bagi anggota Komisi X DPR untuk lebih mengenal Brian Yuliarto yang baru dilantik sebagai Mendikti Saintek pada 19 Februari 2025. Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyebut rapat tertutup penting untuk membahas hal-hal sensitif yang bisa memicu keresahan publik jika diumumkan terlalu dini. (*)

  • Bagikan