HERALDKALTIM.COM — Musim liburan dan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Kota Balikpapan berhasil mencatat pencapaian positif dalam menjaga stabilitas inflasi pada Desember 2024.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi adalah kebijakan penurunan tarif tiket pesawat udara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, kebijakan tersebut tidak hanya meningkatkan mobilitas masyarakat tetapi juga membantu menjaga keseimbangan biaya hidup selama masa liburan.
“Penurunan tarif tiket pesawat membantu masyarakat mendapatkan akses transportasi yang lebih terjangkau, sekaligus menjadi faktor penekan inflasi di Balikpapan,” kata Robi melalui keterangan tertulis, Senin (6/1/2024).
Namun demikian, tantangan tetap ada. Beberapa komoditas, seperti ikan layang, tomat, serta sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, mengalami kenaikan harga akibat cuaca buruk yang mengganggu pasokan. Selain itu, kenaikan harga air kemasan dari distributor juga menjadi salah satu pendorong inflasi.
Di sisi lain, penurunan harga sejumlah barang seperti sabun mandi cair dan emas perhiasan memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengelola pengeluaran dengan lebih baik.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, optimisme konsumen di Balikpapan tetap terjaga. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai level 143 persen, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan di masa mendatang. Peningkatan transaksi digital melalui QRIS juga menunjukkan daya beli masyarakat yang tetap kuat.
“Kepercayaan ini menjadi modal penting dalam menjaga stabilitas ekonomi di tahun mendatang, meskipun peningkatan permintaan selama Ramadan dan perkembangan IKN perlu diantisipasi,” tambah Robi.
Keberhasilan menjaga inflasi di Balikpapan tidak lepas dari sinergi antara Bank Indonesia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan pemerintah daerah. Berbagai langkah strategis seperti operasi pasar, gelar pangan murah, serta kerja sama antar daerah (KAD) terus diperkuat.
“Selain menjaga pasokan pangan, kami juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk hortikultura sebagai solusi jangka panjang,” jelas Robi.
Dengan upaya yang konsisten, Balikpapan optimistis mampu menjaga inflasi dalam rentang target nasional sebesar 2,5% ± 1% pada tahun 2025.