HERALDKALTIM.COM — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan oleh pemerintah pada Senin, 6 Januari 2025. Program yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat ini juga memberikan dampak positif pada sektor pasar modal, terutama saham perusahaan peternakan.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham-saham di sektor peternakan menunjukkan peningkatan signifikan. Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) naik sebesar 0,3 persen, sementara saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menguat 0,21 persen. Selain itu, saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) melonjak hingga 1,28 persen.
Kenaikan ini mencerminkan respons positif investor terhadap peluncuran program MBG, yang dianggap sebagai katalis kuat untuk pertumbuhan sektor peternakan. Komoditas protein hewani seperti ayam, telur, dan daging sapi menjadi komponen utama dalam menu makanan bergizi yang disediakan oleh pemerintah.
Selain memberikan dampak positif bagi investor, program MBG juga menjadi angin segar bagi peternak lokal. Ketua Perhimpunan Peternak Sapi & Kerbau Indonesia (PPSKI), Nanang Subendro, mengungkapkan bahwa program ini berpotensi mendongkrak pendapatan peternak hingga mencapai triliunan rupiah.
“Kami menyambut dengan sangat sukacita program makan bergizi gratis ini. Dalam kalkulasi kami, jika satu minggu saja setiap siswa mendapatkan 30 gram daging kecil, dampaknya sudah luar biasa. Itu setara dengan lebih dari 700.000 ekor sapi dan nilai ekonominya bisa mencapai lebih dari Rp10 triliun,” ujar Nanang, seperti dikutip dari Beritasatu.
Program ini diperkirakan juga akan meningkatkan daya serap komoditas peternakan lokal, memberikan peluang bagi peternak kecil hingga menengah untuk mengembangkan usaha mereka.
Distribusi makanan bergizi dalam program MBG melibatkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahap awal, program ini ditargetkan menjangkau tiga juta penerima manfaat hingga Maret 2025, mencakup balita, santri, siswa PAUD hingga SMA, serta ibu hamil dan menyusui.
Pemerintah merencanakan untuk memperluas jangkauan program hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025, dengan target akhir 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029.
“Target akhir kami adalah menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, dalam siaran pers, Senin (6/1/2024).
Program MBG didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025 sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
“Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi terbaik agar dapat tumbuh menjadi generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Hasan.
Hingga saat ini, sebanyak 140 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah bergabung dalam rantai pasok program MBG, memastikan keberlanjutan program dan mendukung ekonomi lokal.