Investor Asing Borong Saham Tambang, Saham CUAN Melejit 81,82 Persen

- Ekobis
  • Bagikan
Tambang Batu Bara

HERALDKALTIM — Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, kembali menarik perhatian investor setelah mengalami lonjakan signifikan.

Dalam satu bulan terakhir, harga sahamnya melambung 81,82%, menandakan kebangkitan dari keterpurukan yang sempat dialami sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (3/1/2025), saham CUAN ditutup menguat 1,69% dengan volume transaksi mencapai 11,75 juta lembar saham. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 8.416 kali dengan total nilai transaksi Rp 139,68 miliar. Investor asing pun turut membukukan net buy sebesar Rp 19,5 miliar dari total pembelian senilai Rp 90,4 miliar.

Saham CUAN sempat mencapai level tertinggi Rp 13.425 pada Januari 2024 sebelum mengalami penurunan tajam. Namun, sejak Desember 2024, saham ini mulai menunjukkan tren positif, didorong oleh langkah strategis perusahaan dalam diversifikasi bisnis dan penguatan infrastruktur operasionalnya.

Produksi Batu Bara Metalurgi Jadi Katalis Penguatan

Salah satu faktor utama yang mendorong reli saham CUAN adalah ekspansi bisnis pertambangan melalui anak usahanya, PT Daya Bumindo Karunia (DBK). Per Desember 2024, DBK telah memulai produksi batu bara metalurgi di Kalimantan Tengah, menandai diversifikasi portofolio Petrindo ke pasar yang lebih luas.

Guna memperkuat operasionalnya, DBK juga tengah membangun berbagai fasilitas pendukung, termasuk kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, perumahan karyawan, serta jalan tambang sepanjang 149 km yang menghubungkan area tambang dengan lokasi intermediate stockpile.

Sinergi dengan Petrosea dan Dukungan BNI

Proyek infrastruktur ini dikerjakan oleh PT Petrosea Tbk (PTRO), anak usaha Petrindo yang bergerak di bidang kontrak pertambangan dan EPC terintegrasi. Pada Juni 2024, Petrosea telah menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang grup.

Selain membangun jalan tambang, Petrosea juga bertanggung jawab atas pengembangan fasilitas pendukung lainnya, seperti camp karyawan, kantor, fuel storage, jetty, serta layanan pertambangan yang mencakup aktivitas overburden removal dan produksi batu bara.

Seluruh proyek ini didukung oleh fasilitas kredit senilai Rp 2,42 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang disepakati pada 23 Desember 2024. Pendanaan ini akan mempercepat pengembangan infrastruktur dan memperlancar operasional DBK dalam jangka panjang.

Direktur Utama Petrindo, Michael, menegaskan bahwa integrasi fasilitas produksi DBK merupakan langkah strategis yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat posisi perusahaan di industri pertambangan.

“Pembangunan infrastruktur ini akan memperlancar produksi serta distribusi batu bara metalurgi DBK. Dengan keterlibatan Petrosea sebagai kontraktor utama, sinergi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan perusahaan,” ujar Michael dalam keterangan resminya, Sabtu (28/12/2024).

Dengan berbagai inisiatif strategis ini, saham CUAN berpotensi terus melanjutkan tren positifnya. Investor pun menantikan langkah-langkah lanjutan dari Petrindo Jaya Kreasi dalam mengembangkan bisnisnya di tahun 2025. (*)

  • Bagikan