HERALD KALTIM, SAMARINDA—Inflasi di Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat tetap terkendali dengan baik, bahkan berada sedikit di bawah rata-rata nasional.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, mengungkapkan hal ini saat berbicara di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (24/12/2024).
Menurut Heni, keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi berbagai pihak, termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). “Alhamdulillah, tren inflasi di Kaltim saat ini terkendali. Kami terus melakukan kolaborasi untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan barang pokok di daerah,” ujar Heni.
Inflasi di Bawah Nasional
Heni memaparkan bahwa inflasi Kaltim tahun ini tercatat sebesar 1,54 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,55 persen (year-on-year). “Ini menunjukkan efektivitas pengendalian inflasi di tingkat daerah,” tambahnya.
Ketersediaan barang yang mencukupi di pasaran menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap stabilitas harga. Heni juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan inflasi agar tidak terlalu rendah hingga masuk ke zona deflasi, yang bisa mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat.
“Deflasi bisa berdampak negatif pada ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, inflasi harus tetap dalam rentang sehat untuk menjaga daya beli masyarakat dan iklim investasi,” jelas Heni.
Pemerintah pusat menargetkan inflasi berada di angka 2 persen dengan rentang toleransi plus-minus 1 persen. Untuk mendukung target ini, DPPKUKM Kaltim terus menjaga kestabilan harga barang pokok dan merespons setiap aduan konsumen secara cepat dan efektif.
“Kami juga menindaklanjuti setiap aduan masyarakat untuk memastikan layanan publik yang memadai serta kestabilan ekonomi daerah,” tutup Heni.
Selain inflasi, Heni menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dalam kebijakan ekonomi daerah untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, TPID, dan masyarakat diyakini menjadi kunci utama untuk mempertahankan kondisi ekonomi yang stabil di Kalimantan Timur. (*)