HERALDKALTIM.COM, SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim gelar jalan santai dengan tema peran masyarakat dalam pengawasan dan partisipatif pada pemilihan serentak 2024, di halaman parkir Samarinda Square, Pada Minggu, 10 November 2024.
Acara ini diikuti sekitar 2.000 warga Samarinda dan sekitarnya termasuk seluruh anggota Panwaslu se Samarinda.
Anggota Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung mengatakan kegiatan jalan santai ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu Kaltim dalam meningkatkan partisipasi, sekaligus mengajak masyarakat melakukan kontrol pengawasan terhadap politik uang, isu sara, hoaks dan ujaran kebencian.
“Biasanya menjelang akhir atau mendekati pemungutan suara banyak orang yang akan melakukan politik uang,” katanya.
Galeh berharap melalui kegiatan ini, masyarakat menjadi tahu apa saja larangan yang perlu diwaspadai hingga Pilkada berlangsung 27 November 2024 nanti.
“Masyarakat wajib tahu apa saja yang dilarang yakni politik uang, menyebarkan informasi hoaks dan SARA. Harapan kami masyarakat dapat hadir memantau dan melaporkan ketika ada terjadinya politik uang dan menyebarkan informasi hoaks,” tungkas Galeh.
Sementara itu, elaksana Harian (Plh) Kepala Badan Kesbangpol Kaltim, Ahmad Firdaus Kurniawan memberikan apresiasi atas inisiasi Bawaslu Kaltim menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai bentuk menciptakan Pemilu bersih dan jujur.
“Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat kita bersama dalam menciptakan demokrasi yang berkualitas,” kata Firdaus di Halaman Parkir Samarinda Square Mall Jalan M Yamin, Minggu 10 November 2024.
Firdaus menjelaskan Pilkada Kaltim 2024 merupakan momentum penting bagi masyarakat Kaltim, dalam memilih dan menentukan Gubernur Kaltim lima tahun ke depan.
“Menyalurkan hak suara dalam Pilkada merupakan kewajiban kita sebagai warga negara dalam menjaga nilai-nilai demokrasi,” jelasnyanya.
Namun, seiring berkembangnya zaman dan digitalisasi, isu-isu SARA, hoaks, hingga ujaran kebencian dapat dituangkan secara mudah melalui platform digital seperti instagram, twitter dan facebook.
Karena itu, Firdaus mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap informasi yang tidak terbukti kebenarannya, yang bisa memecah persatuan.
“Kita jangan mudah terprovokasi pada isu-isu yang memecah belah dalam menjaga kesamaan dan keragaman. Mari wujudkan Pilkada berkualitas menuju masa depan Kaltim lebih baik,” ajak Firdaus.
Selain itu, maraknya politik uang juga menjadi tantangan tersendiri bagi Bawaslu Kaltim dan KPU Kaltim dalam menciptakan politk yang bersih dan jujur.
“Tindakan-tindakan tersebut bisa mengurangi integritas penduduk dan sosial serta mencederai semangat demokrasi yang kita junjung tinggi,” ucapnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengawasi dan melaporkan, jika menemukan calon kepala daerah melakukan serangan fajar selama proses Pilkada berlangsung.
“Bersama-sama dengan Bawaslu Kaltim mari kita galakan pengawasan yang aktif, mulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga hingga komunitas masyarakat,” pungkasnya (arw)