Akmal Malik: Metode Agro Silvofishery Tingkatkan Hasil Produksi Perikanan Hingga 4 Kali Lipat

- News
  • Bagikan
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengunjungi tambak terpadu di Desa Salo Cella, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Senin, 16 September 2024. (Arwan Rahim/Herald Kaltim)
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengunjungi tambak terpadu di Desa Salo Cella, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Senin, 16 September 2024. (Arwan Rahim/Herald Kaltim)

HERALDKALTIM.COM, SAMARINDA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik memuji metode agro silvofishery. Sebab metode itu terbukti mampu meningkatkan hasil produksi perikanan hingga empat kali lipat dari biasanya.

Dia mengatakannya usai mengunjungi tambak milik dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman (FPIK Unmul), yakni Esti Handayani Hardi. Adapun lokasinya berada di Desa Salo Cella, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Senin, 16 September 2024 lalu.

Pj Gubernur Kaltim melihat secara langsung teknologi tradisional yang mampu merevolusi dunia perikanan di Benua Etam. Dia pun melihat sebuah tambak terpadu yang menerapkan sistem agro silvofishery yang menggabungkan usaha perikanan dengan penanaman mangrove.

“Tambak terpadu ini menjadi bukti metode agro silvofishery bukan hanya sebuah konsep, melainkan solusi yang baik. Ada empat komoditi perikanan yang berbeda dalam satu tempat, mulai dari ikan bandeng, udang, kepiting dan rumput laut. Produktivitasnya sangat tinggi, terlebih pengembangannya di wilayah pesisir Kalimantan Timur yang kaya akan potensi perikanan,” ungkapnya.

Agro silvofishery di tambak terpadu tersebut merupakan sebuah metode yang menggabungkan kearifan lokal dan teknologi modern. Hutan mangrove di sekitar tambak berperan sebagai penawar atau filter alami yang menyaring zat-zat berbahaya dalam air. Sehingga, kualitas air tambak pun tetap terjaga tanpa perlu penggunaan pestisida.

“Ini solusi yang ramah lingkungan. Mangrove tidak hanya membersihkan air, tetapi juga menjadi tempat tumbuh kembangnya plankton yang menjadi makanan alami ikan. Jadi, ikan di sini tidak perlu kita beri makan,“ tutur Akmal Malik.

  • Bagikan