Pemprov Kaltim Tekan Angka Kemiskinan Melalui Pembangunan RLH

- News
  • Bagikan
Kabiro Adbang Setda Provinsi Kaltim, Irhamsyah mengatakan Pemprov Kaltim berhasil menekan angka kemiskinan melalui pembangunan RLH. (Arwan Rahim/Herald Kaltim)
Kabiro Adbang Setda Provinsi Kaltim, Irhamsyah mengatakan Pemprov Kaltim berhasil menekan angka kemiskinan melalui pembangunan RLH. (Arwan Rahim/Herald Kaltim)

HERALDKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berhasil menekan angka kemiskinan melalui pembangunan Rumah Layak Huni (RLH). Sejak meluncur pada 2022 silam, program telah menghasilkan 321 unit rumah di seluruh (10) kabupaten/kota di Bumi Etam.

Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi (Kabiro Adbang Setda) Provinsi Kaltim, Irhamsyah pun memberi keterangan. Dia mengatakan, program RLH terlaksana melalui kerja sama pentahelix dengan melibatkan pihak swasta dan instansi vertikal.

“Kemiskinan sering kali bisa terlihat dari kondisi tempat tinggal. Dengan membangun rumah layak huni, kami harapkan dapat membantu warga miskin meningkatkan taraf hidupnya. Sehingga, mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” ungkapnya pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Pembangunan RLH telah berdampak positif dalam menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Kaltim. Semula, dari 6,11% pada 2023 menjadi 5,78% ketika Maret 2024. Penurunan sebesar 0,33% menjadi bukti dari upaya Pemprov Kaltim yang telah membuahkan hasil.

Pendanaan program tersebut tak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim. Tapi berasal dari corporate social responsibility (CSR) 38 perusahaan yang beroperasi di Bumi Etam. Adapun perusahaan itu terdiri dari berbagai sektor seperti pertambangan, perkebunan dan perbankan.

“Jadi, Pembangunan RLH ini sama sekali tidak menggunakan dana APBD. Bahkan sampai pembuatan rumahnya pun itu melibatkan TNI,” tutur Irhamsyah.

Pembangunan RLH menyediakan dua tipe rumah, yakni 36 dengan konstruksi beton dan 45 dengan konstruksi kayu. Keduanya menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan para penerima manfaat.

Irhamsyah mengungkapkan, program tersebut turut memberikan modal usaha serta pelatihan keterampilan seperti pengolahan pangan, pertukangan dan cukur. Tujuannya agar para penerima manfaat tak hanya mempunyai tempat tinggal yang layak, namun juga kemampuan untuk mandiri secara ekonomi.

“Kami tidak hanya memberikan rumah, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan modal usaha. Itu agar mereka bisa meningkatkan penghasilan dan benar-benar keluar dari kemiskinan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Arwan Rahim

  • Bagikan