HERALDKALTIM.COM — Semangat umat Islam untuk menjalankan ibadah umrah di Kota Makkah seolah tak pernah surut. Menjelang penutupan ibadah umrah menjelang musim haji, terlihat jamaah dari berbagai belahan dunia memenuhi Masjidil Haram.
Tidak hanya pada siang hari, tetapi juga di pertengahan malam hingga subuh, jamaah umrah terlihat melaksanakan ritual thawaf, sai, dan tahalul di Masjidil Haram.
Laporan NU Online dari Masjidil Haram pada Senin, 29 April 2024, menyebutkan terjadi kerumunan di Mataf saat jamaah melakukan thawaf dan di mas’a saat jamaah melakukan sai, di mana jamaah saling berdesak-desakan. Terutama di titik Hajar Aswad dan Multazam, terlihat jamaah berdesakan untuk mencium Hajar Aswad dan berdoa di Multazam, yang merupakan tempat di mana doa-doa sering dikabulkan.
Hal yang sama terjadi di mas’a, di mana jamaah yang ingin melakukan sai hampir tidak bisa menemukan ruang kosong untuk berjalan. Penumpukan jamaah terasa sangat di bagian bukit Shafa dan Marwa karena jamaah berhenti untuk berdoa.
Saat ini, pihak Masjidil Haram menerapkan kebijakan baru dengan hanya mengizinkan pelataran Ka’bah digunakan untuk ibadah jamaah umrah. Sedangkan jamaah yang tidak mengenakan pakaian umrah diharuskan shalat di lantai atas atau halaman luar Masjidil Haram.
Dilaporkan pula mereka yang ingin melakukan ibadah umrah juga diwajibkan memasuki Masjidil Haram melalui pintu yang ditetapkan, yaitu Pintu 79 atau Pintu Raja Fadh. Di pintu yang selalu dijaga oleh para askar ini, semua jamaah pria harus mengenakan pakaian umrah. Jika tidak, mereka akan dilarang masuk.
Yazid, seorang Muthawif (pembimbing umrah), menyatakan bahwa jamaah umrah sangat ramai pada bulan Ramadhan dan Syawal. Menurutnya, kepadatan jamaah pada akhir Syawal disebabkan oleh anggapan bahwa umrah hanya ramai pada bulan Ramadhan saja.
“Bisa jadi mereka mengira kemarin ramai, jadi memilih di akhir Syawal sebelum umrah ditutup jelang musim haji. Ternyata malah terjadi penumpukan,” jelas dikutip NU Online, Selasa, 30 April.
Saat ini, pemegang visa umrah hanya dapat menggunakannya hingga tanggal 15 Dzulqa’dah 1445, yang bertepatan dengan tanggal 23 Mei 2024. Setelah itu, ibadah umrah akan ditutup untuk persiapan haji, dan para jamaah umrah diminta untuk meninggalkan Arab Saudi sebelum visa mereka berakhir.
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan bahwa visa umrah akan berakhir pada tanggal 29 Dzulqa’dah. Namun, kebijakan tersebut telah diubah, dan sekarang tanggal 15 Dzulqa’dah ditetapkan sebagai batas waktu terakhir berlakunya visa umrah untuk musim ini. Perubahan ini membuat batas waktu maju dua minggu dari ketetapan sebelumnya.
Diketahui bahwa Kerajaan Arab Saudi sedang mempersiapkan pelaksanaan musim haji 1445 H/2024 M. Penerbitan visa haji dimulai pada tanggal 1 Maret 2024 dan berakhir pada tanggal 20 Syawal 1445 H, yang bertepatan dengan tanggal 29 April 2024.
Jamaah haji akan mulai memasuki Arab Saudi pada tanggal 1 Dzulqa’dah 1445 H, yang bertepatan dengan tanggal 9 Mei 2024. (axk)