HERALDKALTIM.ID – Salah satu program unggulan Wali Kota Samarinda yakni memiliki rumah sakit bertaraf Internasional sebentar lagi bakal terwujud.
Usulan pengembangan RSUD IA Moeis telah disetujui oleh Kementerian Keuangan yang skema pendanaannya dari APBN dengan mekanisme KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha).
Dalam zoommeet yang digelar di Balaikota, Jumat (28/7) dipaparkan tahapan KPBU ini mencakup penyediaan infrastruktur yang dimulai dari tahap perencanaan, penyiapan dan transaksi, konstruksi, operasi, hingga penyerahan asset di akhir masa konsesi. Rp 800 Milyar siap digelontorkan untuk kegiatan tersebut.
Plh Sekkot Samarinda, Sam Syaimun membenarkan, dalam tahapannya rencanan pengembangan RSUD IA Moeis menjadi rumah sakit bertaraf Internasional tipe B pendidikan sudah mendapat persetujuan.
Selanjutnya tinggal melengkapi dokumen.
Secara substansi dan keseluruhannya seperti masalah tanah, sudah tidak ada masalah yang signifikan untuk dilakukan perbaikan.
“Semoga proyek ini bisa berjalan memberikan kontribusi yang positif. Apalagi kawasannya berada di Samarinda Seberang, tentu akan menambah nilai dan tidak terjadi disparitas pembangunan antara Samarinda kota dan seberang. Apalagi ini tempatnya berbatasan dengan IKN,” tuturnya.
Dalam zoomeet yang berlangsung, dijelaskan, KPBU dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, penyiapan, dan transaksi. Pada tahap perencanaan ialah meyusun rencana anggaran dana, identifikasi, pengambilan keputusan, penyusunan Daftar Rencana KPBU.
Output tahap perencanaan adalah daftar prioritas proyek dan dokumen studi pendahuluan yang disampaikan pada Kementerian PPN/BAPPENAS untuk disusun sebagai Daftar Rencana KPBU yang terdiri atas KPBU siap ditawarkan dan KPBU dalam proses penyiapan.
Selanjutnya dalam tahap penyiapan KPBU, Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dibantu Badan Penyiapan dan disertai konsultasi publik, menghasilkan prastudi kelayakan, rencana dukungan pemerintah dan jaminan pemerintah, penetapan tata cara pengembalian investasi Badan Usaha Pelaksana, dan pengadaan tanah untuk KPBU.
Kemudian sampai pada tahap transaksi dan penyempurnaan kesepakatan induk antara PJKP yakni Wali Kota dengan Menteri Keuangan.
“Masyarakat Samarinda sangat menanti adanya rumah sakit bertaraf Internasional dan pendidikan.
Walikota mengharapkan kesepakatan bisa ditandatangani sebelum 17 agustus,” tambah Sam Syaimun.
Direktur RSUD IA Moeis yang dalam hal ini sebagai ketua tim KPBU, dr Syarifah Rahimah menyebut, perjuangan untuk usulan ini sudah sejak dua tahun lalu. Diajukan kemudian didalami oleh Bapennas
“Kita ikuti semua alurnya, mulai dari penyusunan perencanaan yang didampingi oleh Bappenas. Sekarang kita akan mendapat pendampingan dari Kemenkeu,” tuturnya.
Disebutnya, tim KPBU terdiri dari lintas OPD seperti Bappeda, Adbang (Administrasi Pembangunan), BPKAD, Dinas Kesehatan dan RSUD IA Moeis.
Hadir dalam Kick-off PDF tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinsa , dr Ismid Kusasih, Kabag Adbang Samarinda, Suryo dan tim KPBU. (ozi)