HERALDKALTIM.ID – Secara dadakan RSUD IA Moeis dikunjungi oleh Asisten Deputy Bidang Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PAN RB, Ajib Rakhmawanto.
Karena penasaran dengan kisah-kisah banyak orang mengenai RSUD Moeis yang dibilang keren, ia pun penasaran, dan menyempatkan untuk singgah ketika ada kunjungan ke Samarinda.
Rombongan diterima langsung oleh direktur rumah sakit, dr Syarifah Rahimah bersama beberapa pejabat struktural dan fungsional.
“Rumah Sakit Moeis banyak kami diceritakan apa yang sudah diperbuat, dilaksanakan dan apa yang diprogramkan. Kami mengapresiasi rumah sakit ini, karena memberikan solusi yang baik untuk orang sakit,” tutur Ajib saat ditemui Herald Kaltim.
“Misalnya ruangan sesuai kelasnya penuh, tak perlu menunggu yang kosong, kelas diatasnya pun boleh diisi. Tentu kebijakan-kebijakan seperti ini sangat membantu, karena orang sakit tak bisa menunggu,” lanjutnya.
Dikatakannya, pentingnya pelayanan dirumah sakit karena kesehatan adalah bagian terpenting dari 3 komponen kehidupan, selain makanan dan pendidikan.
“Rumah sakit adalah pintu untuk menjadikan SDM sehat, jadi rumah sakit harus mengikuti dinamika yang berkembang. Rs merupakan bentuk pelayanan publik yang kontak langsung dengan masyarakat, masyarakat butuh kenyamanan disitu. Pelayanan adalah nomor 1 di rumah sakit,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, ia juga memberikan masukan terkait terobosan untuk peningkatan pelayanan pada masyarakat, salah satunya adalah layanan jemput bola yang bisa dilakukan rumah sakit untuk masyarakat yang sulit menjangkau rumah sakit.
“Rumah sakit ini mulai dari tempat parkir pun sudah harus diperhatikan.Masalah pendapatan juga sudah sangat baik, tapi bisa juga dikembangkan dari sektor lain, selain pendapatan di parkir, mungkin bisa dibuat cafetaria,” lanjutnya.
dr Syarifah Rahimah memaparkan terkait rencana pengembangan rumah sakit yang menjadi tantangan untuk menambah fasilitas-fasilitas yang akan mempermudah layanan. Apalagi RSUD IA Moeis dokter spesialisnya bertambah, sehingga harus ditunjang juga dengan penambahan fasilitas.
“Sebetulnya masih banyak sekali kekurangan, sehingga dari kunjungan ini kami butuh masukan-masukan,” ucapnya seraya menyebut jumlah staf, pegawai dan karyawan rumah sakit 634 orang. Itu termasuk ASN 231 orang, sisanya P3K, PTTH dan BLUD. (ozi)